Jumat, 18 Januari 2013

Penyebab Fraktur Kompresi Tulang Belakang


Jika Anda mendekati usia 60 tahun dan memiliki sakit punggung, jangan menganggap sakit punggung tersebut normal akibat bertambah tua. Anda bisa memiliki fraktur kompresi tulang belakang.

Sakit dan nyeri punggung bisa menjadi pertanda bahwa patah tulang kecil terjadi pada vertebrae, yaitu tulang yang membentuk tulang belakang Anda.
Tulang yang rapuh dan melemah merupakan penyebab utama dari masalah ini. Fraktur kompresi sering disebabkan oleh penipisan tulang akibat osteoporosis, terutama jika Anda seorang wanita pasca menopause di atas usia 50 tahun.
Ketika tulang rapuh, maka aktivitas sehari-hari dapat memicu terjadinya fraktur kompresi tulang belakang ringan. Beberapa contohnya yaitu ketika Anda membungkuk untuk mengangkat sebuah benda, terkilir, terpeleset di karpet, maka Anda dapat mengalami risiko patah tulang pada tulang belakang Anda. Bahkan pada kasus osteoporosis yang lebih parah, batuk atau bersin dapat menyebabkan fraktur kompresi tulang belakang.
Setelah beberapa fraktur kompresi kecil, tubuh Anda mulai menunjukkan efeknya. Fraktur kecil berupa garis rambut pada akhirnya dapat menyebabkan vertebrae runtuh. Hal ini yang disebut sebagai fraktur kompresi tulang belakang.
Fraktur kecil ini dapat secara permanen mengubah kekuatan dan bentuk tulang belakang. Anda kehilangan Tinggi karena tulang belakang menjadi lebih pendek. Fraktur kompresi paling banyak terjadi pada bagian depan tulang belakang, yang menyebabkan bagian depan tulang runtuh dan menciptakan vertebrae berbentuk baji. Bagian belakang tulang tidak berubah karena terbuat dari tulang yang lebih keras. Hal Ini menciptakan postur tubuh membungkuk yang disebut kyphosis, atau punuk dowager.
Sekitar dua pertiga dari fraktur kompresi tulang belakang tidak pernah didiagnosis karena banyak pasien dan keluarga berpikir nyeri pada punggung hanya tanda penuaan dan arthritis. Bahkan, banyak orang menunda pergi ke dokter karena mereka tidak menyadari apa yang salah. Jadi mereka mengalami rasa sakit, tetapi mereka tidak menyadari sakit yang mereka miliki adalah patah tulang belakang, Jika osteoporosis tidak diobati, akan dapat menyebabkan patah tulang di masa mendatang dan mungkin fraktur kompresi yang lebih parah. Pengobatan osteoporosis secara signifikan mengurangi tetapi tidak dapat menghilangkan kemungkinan mengalami fraktur kompresi lagi di masa mendatang.
Setiap fraktur kompresi tulang belakang dapat menyebabkan peningkatan masalah paru-paru dan pernapasan, bahkan kematian dini. Jika fraktur tidak sembuh, maka pasien akan tertekan karena mereka kesakitan. Untuk meredakan sakit, mereka akan terus minum obat nyeri, yang menyebabkan sembelit, dan ini dapat membuat lebih tertekan. Mereka ini sering memiliki lebih banyak patah tulang, dan kadang-kadang mereka bisa dimasukkan ke dalam sebuah panti jompo. Hal tersebut merupakan masalah yang mengerikan. ”
Siapa Yang Memiliki Risiko Tertinggi Mengalami Fraktur Kompresi Tulang Belakang?
Dua kelompok orang memiliki risiko tertinggi mengalami fraktur kompresi tulang belakang yaitu:
  • Orang dengan penyakit pelemahan tulang osteoporosis.
  • Orang dengan kanker yang telah menyebar ke tulang mereka.
Jika Anda telah didiagnosa dengan jenis kanker tertentu, termasuk kelipatan myeloma dan limfoma, maka dokter dapat memantau Anda untuk fraktur kompresi. Namun kadang-kadang patah tulang belakang merupakan indikasi pertama dari kanker. Tetapi jika Anda memiliki osteoporosis, Anda mungkin tidak tahu itu.
Berikut ini adalah beberapa faktor risiko paling banyak untuk osteoporosis:
  • Ras: Wanita kulit putih dan Asia memiliki risiko terbesar.
  • Usia: Risiko meningkat pesat pada wanita di atas 50 tahun dan meningkat dengan bertambahnya usia.
  • Berat: Wanita kurus memiliki risiko yang lebih tinggi.
  • Menopause dini: Wanita yang mengalami menopause sebelum usia 50 tahun.
  • Perokok: Orang yang merokok kehilangan ketpadatan tulang lebih cepat daripada yang tidak merokok.
Secara statistik, osteoporosis menyerang orang-orang di atas usia 50 tahun sebagai berikut:
  • 20% perempuan kulit putih dan Asia
  • 10% perempuan Hispanik
  • 5% perempuan kulit hitam
  • 5% laki-laki
Dan di antara mereka yang mengembangkan fraktur kompresi, studi menunjukkan kemungkinan kematian meningkat 23%.
Cukup sering kita melihat wanita tua yang mengangkat benda dengan berat 15 sampai 20 pon, cukup berat untuk menyebabkan fraktur kompresi dan mengirimnya ke panti jompo. Jika wanita tua tersebut memiliki kondisi dasar osteoporosis yang signifikan, maka hal ini dapat menyebabkan patah tulang yang signifikan. Rasa sakit merupakan masalah terbesar. Dan jika dia tidak cukup aktif, maka dia bisa mengembangkan pneumonia.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar